saya dikejutkan dengan potongan ceramah Imam Kuwait
berdurasi 5 menit. Seorang syekh dengan pakaian layaknya seorang mufti, membawa
kita pada sangka bahwa beliau akan berceramah tentang Qur'an atau Hadist secara
tekstual. Ternyata sangka saya salah besar. Menonton potongan ceramah tersebut,
seperti menonton diri saya yang suka berceramah tentang hal yang sama.
Sang Imam memulai ceramahnya dengan sebuah pertanyaan besar,
mengapa Eropa lebih maju dari bangsa Arab. Sang Imam mengawali dengan alasan
manufaktur.
"Kita di Arab pake mercedes, pake mobil-mobil mewah,
yang tidak dibuat disini. Kita membeli dari mereka. Mereka memproduksi,
sementara kita tidak"
Selanjutnya, Sang Imam kemudian mengangkat data riset
tentang produktifitas bangsa Arab. Saya pun terkejut, temuan riset atas PNS di
Arab, menunjukkan bahwa mereka hanya bekerja efektif 27 menit per hari.
Selebihnya, mereka minum kopi, baca koran, mondar mandir tidak produktif.
Benar-benar membuat kita geleng-geleng.
Itulah juga yang kemudian dirasakan jamaah umroh yang antri
"ketok passport" di imigrasi Saudi. Terkadang kita merasakan
pelayanan yang lamban, meja pelayanan yang tiba-tiba tutup padahal ada orang,
petugas yang asyik mengobrol dan "kegemesan" lainnya.
Saya tidak berbicara tentang Arab, tapi rasanya, inilah
wajah dunia Islam hari ini. Ada yang menarik dalam ceramah sang Imam.
Rasulullah bersabda, "Jika Kamu menyembelih hewan,
asahlah pisaumu dan sembelihlah dengan sempurna. Bukankah itu makna profesionalisme?"
Inilah tantangan ummat Islam hari ini. Inilah tantangan
dunia Islam hari ini. Semangat memperbanyak ibadah kepada Allah, harus
berdampak pada hubungan profesional antar sesama. Karena disanalah kualitas
seorang manusia dilihat.
Tulisan ini, semoga bukan hanya tulisan "kritik tanpa
ujung". Tulisan ini saya hadirkan agar kita bersadar, bahwa produktifitas
sangatlah berdampak pada kemajuan negeri.
Dalam sebuah status twitter, di informasikan bahwa sebuah
BUMN berhasil menyetor deviden sebesar 30T kepada Negara. Dan di sebuah akun fb
teman, RUPS Jasa Marga raih laba bersih 1,4 T. Dari laba tersebut, 35% atau
sebesar 491M, dibagi ke pemegang Saham. Dan Indonesia punya saham 70% atas Jasa
Marga. Berarti negeri ini dapat sekitar 350M.
Bayangkan jika kita punya 100 BUMN yang bisa setor ke negara
masing-masing 30T. Negeri ini punya income 3000 T diluar pajak. Padahal APBN
kita saat ini hanya 2000an T.
Bayangkan jika kita punya 10.000 unit usaha negara yang
produktif. Betapa kayanya negeri ini?
Pertanyannya adalah?
Siapa yang mau kerja didalamnya?
Tersediakah stock CEO yang mau digaji fix untuk berjuang
raih profit besar, yang kemudian akan disetor ke negara?
Siapkah seluruh elemen di negeri ini bekerja positif bersama
untuk hadirkan perusahaan-perusahaan produktif?
Siapkah kita untuk kerja keras membangun
perusahaan-perusahaan negara?
Siapkah kita produktif?
Semoga semua gelisah...
_oleh : Rendy Saputra
Bahwa era berubah cara mencari uang pun juga ikut berubah,
yang dimana dulu untuk mendapatkan customer kita harus dengan cara door to door
, kita harus membuka bazar, kita harus sebar - sebar brosur di dalam mall , dan
masih banyak lagi.
Namun saat ini sudah berbeda, bahwa anda bisa memasarkan
produk yang anda miliki saat ini di dalam sosial media dan yang paling menarik
orang lain dapat melihat produk anda di genggaman tangan mereka yaitu handphone
yang mereka miliki.
Sekali lagi bahwa era berubah bisnis digital mulai
merajai...
Saat ini total pengguna internet di seluruh indonesia sudah
mencapai lebih dari 160juta penduduk, yang artinya ini adalah potensi dari
pasar anda.
Apakah anda ingin memulai bisnis dan belajar bagaimana cara
mengembangkan bisnis anda secara digital dengan potensi sebesar itu ?
Caranya =>
Sukses Online Untuk Anda
#incometambahan #penghasilansampingan #meningkatkanincome #raihkesempatan #catatanbisnisonline #investasikeuangan #jenissumberaset #peluangusahabagus #produkdigitalmarketing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar